Sejarah masuknya islam di Singapura

Sejarah masuknya islam di Singapura
Mesjid di Singapura
Singapura telah menjadi rute bagi pedangang orang  muslim dari Timur Tengah sejak abad ke-15. Cara masuknya islam ke Singapura tidak jauh berbeda dengan cara masuknya islam ke negara-negara di Asia Tenggara. Islam masuk ke Singapura dengan cara perdangangan yang dilakukan oleh bangsa arab yang melalui daerah perairan Singapura. Adanya pernikahan pedangang arab dengan penduduk setempat  dan akhirnya tinggal dan menetap di Singapura telah membantu islam berkembang di dearah ini. Lama kelamaan, mereka membentuk suatu komunitas tersendiri dan mendirikan perkampungan di sana.
Para pedangang yang telah menetap, berdakwah dengan menjadi imam dan guru agama bagi komunitasnya. Komunitas ini juga memiliki sistem pendidikan agama yang berjalan secara tradisional seperti belajar dari rumah ke rumah dan dilanjutkan dari mesjid ke mesjid.
 Pada tahun 1800, pusat pendidikan tradisional berada  di Kampong Glam dan kawasan Rocor. Peranan guru-guru dan imam menjadi sangat penting dalam mengembangkan penghayatan terhadap islam bagi Muslim di Singapura. Mazhab yang dianut oleh muslim di Singapura adalah mazhab Syafi’i dengan paham teologi Asy’ariyah.
Singapura pada awalnya berada dibawah kekuasaan Sultan Johor yang menetap di kepulauan Riau-Lingga3. Pada tanggal 29 Januari 1819, Sir Thomas Stanford Rafless meramalkan bahwa Singapura akan menjadi lokasi yang stategis bagi kerajaan Inggris dalam mengatur pelayaran disekitarnya. Dengan pemikiran yang demikian, akhirnya pada tanggal 31 januari 1819, Rafless membuat kesepakatan dengan Sultan Johor untuk mendirikan pusat perniagaan di Singapura4. Keadaan Singapura yang awalnya merupakan daerah kekuasaan Sultan Johor yang didiami oleh etnis melayu,juga telah memberikan jalan bagi masuknya islam kesingapura.
3)       Sejarah Peradaban Islam, Supriyadi Dedi, M.Ag, Pustaka Setia, 2008,
Bandung, hlm. 215

4)       Ibid., hlm. 217