Buah
kates buah pepaya
Ikan
paus buang sampah
Salam
jumpa dengan saya
Si
Luthfi Azizah
Assalamu’alaikum Wr.
Wb..
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ
يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ
أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ
عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِين أَمَّا
بَعْدُ
Syukur Alhamdulillah
kita ucapkan sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Allah sang pencipta atas
nikmat yang telah diberikan kepada kita semua sehingga kita masih diberikan
kesempatan untuk menghirup oksigennya, menjalankan ibadah sebagai tujuan kita
diciptakanNya.
Allahumma
Sholli ‘ala Muhammad wa’ala alii Muhammad, kita ucapkan Sholawat kepada
junjungan umat, insan mulia yang merupakan orang tersukses di dunia yang
mengubah zaman kebodohan hingga sampai dengan zaman yang penuh cahaya ilmu
pengetahuan dan islam.
Bapak ibu guru serta teman rekan
seperjuangan yang luthfi banggakan.
Sesungguhnya setiap
ibadah mempunyai dua potensi yang selalu beriringan satu sama lainnya. Satu
sisi sebuah ibadah mungkin akan menjadi ladang pahala kita yang akan kita panen
di kampung akhirat nanti. Tapi sisi lain. jika kita tidak memenuhi syarat, adab
dan rukunnya bisa jadi sebuah ibadah justru menjadi fitnah bagi kita di hari
akhir nanti. Naudzu billah…
Apakah ada ancaman tentang puasa
yang kita jalankan? Sungguh ada dalil yang juga mengingatkan kita dengan gamblang
tentang bahayanya orang berpuasa jika tidak memenuhi adab dan aturannya. Rasulullah
SAW telah memberikan prediksi bagaimana banyak orang yang berpuasa tanpa
hasil apapun kecuali hanya lapar dahaga. Beliau bersabda dari lidahnya yang
mulia:
“Betapa Banyak Orang berpuasa tapi
tidak mendapat (pahala) apa-apa dari puasanya kecuali hanya lapar, dan betapa
banyak orang yang sholat malam (tarawih) tapi tidak mendapatkan apa-apa selain
begadang saja” (HR An-NAsai)
Dalil tersebut seharusnya menjadi
warning atau peringatan bagi kita dalam meniti hari-hari Ramadhan kita, agar
tidak termasuk golongan yang celaka dalam arti berpuasa tanpa pahala.
Na’udzubillah, sudah jatuh tertimpa tangga pula. Tidak mendapatkan apa-apa
dalam ramadhan sudah tentu merupakan musibah yang luar biasa.
Rasanya menjadi penting bagi kita
untuk mengetahui mengapa orang yang berpuasa bisa mendapat kecelakaan yang
sedemikian buruk semacam itu. Setidaknya ada empat kesalahan orang berpuasa
yang bisa menjerumuskan mereka dalam dosa dan kehinaan
1. Mereka yang berpuasa tanpa
keikhlasan
Maka berpuasa tanpa
keikhlasan ibaratnya surat perjanjian tanpa stempel dan materai, menjadi tidak
berlaku dan sia sia begitu saja. Pertanyaannya adalah, puasa semestinya melatih
orang untuk ikhlas, karena ia merupakan ibadah antara seorang hamba dan Allah
SWT.
Tapi sungguh sayang
sekali, ternyata masih ada yang ternoda keikhlasannya. Puasa diliputi riya,
karena ingin dianggap, dihargai dan dipuji orang lain sebagai orang yang
berpuasa. Bisa jadi karena ingin eksis di tengah teman sejawat. Ada pula
orang yang berpuasa karena mengincar harta, mungkin saja ini lebih banyak
terjadi pada anak-anak yang mengidamkan hadiah dari para orangtua saat
lebaran nanti, karena mampu menyelesaikan puasa dengan sempurna. Semua itu
sungguh meluruhkan pahala puasa yang mulia.
Kaum muslimin yang berbahagia
2. Mereka yang berpuasa tanpa ilmu.
Tidak mengetahui mana
yang membatalkan dan mana yang tidak. Maka mereka menjalani puasa tanpa aturan,
atau memahami tidak dengan sepenuhnya benar. Akibatnya, puasa mereka menjadi
begitu rapuh dan tanpa makna.
3. Mereka yang berpuasa hanya dari
makan minum dan berhubungan badan semata
Mereka dalam masalah
ini berpuasa tetapi tidak mampu menundukkan nafsu dan emosinya. Maka mereka
menodai siang hari ramadhan dengan lisan yang tak terjaga dari ghibah,
marah dan berkata dusta, atau anggota badan yang tidak terjaga dari dosa
dan kemaksiatan.
Kaum muslimin yang berbahagia
4. Mereka yang menjalankan ibadah
puasa dengan penuh kemalasan, dalam arti tidak menyadari kemuliaan bulan
Ramadhan yang bertaburan berkah.
Mereka tidak menyadari
dan memahami bahwa Ramadhan bukan hanya bulan puasa saja, tetapi lebih dari itu
ia adalah bulan musim kebaikan yang disyariatkan banyak amal kebaikan.
Golongan ini berpuasa tetapi tidak menjalankan tarawih, tilawah dan tadarus.
Tidak pula berusaha untuk bersedakah, memberi berbuka pada orang yang
berpuasa. Mereka hanya berpuasa dan menjadikan puasa sebagai alasan untuk
bermalas-malasan di siang hari, lalu makan pestapora di malam hari.
Akhirnya, semoga kita
terhindar dari peringatan Rasulullah SAW tentang mereka yang berpuasa tapi
sia-sia dalam pahalan dan keutamannya. Semoga Allah SWT menjaga kita agar tidak terjerumus
dalam empat golongan mereka yang berpuasa tapi celaka. Wallahu a’lam
bisshowab
Mungkin hanya ini yang dapat Luthfi
sampaikan, mohon maaf atas segala kekurangan karena memang manusia adalah
tempat salah dan lupa. Billahitaufik walhidayah wa ridloi wa inayah.
Ikan piranha
makan sirih
Sampai jumpa
dan terimakasih
Wassalamu’alaikum Wr. Wb..